Oim Ahmad |
Semua
perintah Alloh yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw untuk umat islam telah
Alloh firmankan melalui malaikat Jibril, baik perintah puasa, zakat, haji
hingga shodaqoh. Namun ada satu perintah Alloh swt yang sangat spesial, yaitu
sholat.
Rosululloh
saw harus “menjemput” perintah sholat secara langsung ke Sidrotul Muntaha, yang
berada di langit ketujuh melalui peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Pada awalnya, Nabi
Muhammad saw menerima perintah untuk sholat dalam sehari semalam sebanyak 50
kali. Namun karena beberapa “pertimbangan”, perintah sholat sampai ke umat
islam seperti yang sekarang ini.
Betulkah
sholat yang Alloh perintahkan sebanyak lima waktu seperti yang kita pahami
sekarang. Sholat dhuhur, ashar, maghrib, isya dan subuh. Mari kita ambil dua
dalil dari Al Quran yang terdapat dalam surat Al Isra (17) ayat 78 dan 79.
Dirikanlah
shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah
pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
[QS Al Isra (17) ayat 78]
Dan
pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
[QS Al Isra (17) ayat 79]
Dari
surat Al Isra ayat 78 tersirat bahwa ada enam waktu sholat. Mulai
tergelincirnya matahari sampai gelap malam ada sholat dhuha, sholat dhuhur,
ashar, maghrib dan isya. Sholat subuh menjadi sholat yang spesial yang Alloh
sebutkan secara gamblang di surat ini. Selain disaksikan oleh para malaikat,
pada waktu subuh (sebelumm sholat fardhu subuh) ada sholat sunnah yang lebih
berharga dari dunia dan seisinya.
Pada
surat Al Isra ayat 79, Alloh menyebutkan sholat tahajjud pada sebagian malam
sebagai ibadah tambahan. Meskipun sebagai ibadah tambahan yang sebagian besar
ulama mensunnahkan sholat tahajjud ini, namun sholat tahajjud bisa dijadikan
parameter pembuktikan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh swt.
Pertanyaannya
sekarang adalah maukah kita sebagai hamba Alloh diangkat ke tempat yang
terpuji? Tanpa berpikir panjang, pasti jawabannya mau. Jadi contohlah
Rosululloh yang istiqomah mengerjakan sholat dhuhur, ashar, maghrib, isya,
tahajjud, subuh dan dhuha (sholat tujuh waktu).
Saya
ingin banget menyampaikan kepada saudara-saudara semuslim untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas sholat lewat coretan ini. Sudah saatnya kita sholat
tujuh waktu. Bukan lima waktu lagi.
Kepada saudara-saudara
ku yang “belum bisa menghargai” perintah Alloh yang amat spesial ini, mari
berusaha untuk menghargai dengan menjalankan sholat awal waktu dan berjamaah.
Karena amal pertama yang dihisab pada saat di alam kubur adalah sholat.
Tambah cakep lagi di tambah sholat sunnah kobliyah ba’diyah, sholat sunnah fajar, sholat hajat, sholat taubat, sholat istiharah (bila perlu), ada juga sholat witir menjelang tidur… idihhh keren banget dah, apalagi bisa sekalian puasa nabi daud, allah paling demen banget ni sama hambaNya yang melaksanakan ibadah nabi yang satu ini, yaa minimal kalo belum bisa puasa senen kamis dah…hehe
Pembelajaran untuk mendapatkan kebiasaan memang perlu proses, dengan niat yang kuat insya allah kita pasti bisa, sekarang lah waktunya kita perbaiki ibadah kita menjadi berkualitas secara konsisten, semoga kita semua di selamatkan dari azab kubur yang mengerikan, di hindarkan dari siksa neraka yang begitu mencekam, kita manusia tidak akan mendapatkan hidayah apabila kita tidak menjemputnya, belajar ilmu tidak akan pernah ada ujungnya maka dari itu jangan bosan untuk tholabul ilmi di majelis taklim di mana kalian berada, termasuk saya ni ya masih belajar juga menjalankan perintah-perintah dia atas….hehe
Semoga dah atas ijin allah kita di beri kemudahan untuk memahami apa yang di anjurkan olehNya,
Insya allah, aminnn ya robb
Wallahualam
Thank’s God
Good Luck And God Bless For All………^_^’
0 komentar:
Posting Komentar